Menu Melayang

Tuesday, October 3, 2017

Air dari Lourdes Membawa Kami ke Tempat Asalnya




Seorang teman pernah memberikan botol air kecil. Ia memberitahu bahwa air itu berasal dari Lourdes. Botolnya unik dan kecil, dengan hiasan embos bergambar Bunda Maria dan dengan tutup botol bercorak bunga. Saat itu penulis belum tahu apa itu Lourdes. Kemudian ketika sedang berkeliling di toko buku gramedia, di salah satu rak ada buku berjudul Lourdes. Penulis membeli buku tersebut dan membacanya di rumah. Pengetahuan yang didapat dari buku tersebut memvisualisasikan penulis agar kelak suatu hari bisa ke Lourdes. Dan akhirnya pengharapan itu terwujud.

Keinginan untuk berkunjung ke tempat-tempat ziarah seperti Yerusalem, Lourdes, dan Roma merupakan salah satu tujuan dari perjalanan hidup kami sebagai penganut Katolik.
Untuk dapat mengunjungi tempat tersebut bisa melalui agen travel atau menentukan perjalanan sendiri. Tentu tidak mudah bila melakukan perjalanan sendiri. Apalagi bagi yang belum mempunyai pengalaman di negeri orang.

Berburu Agen Travel

Banyak tawaran dari agen travel yang menawarkan perjalanan ziarah. Tiap bulan selalu ada jadwal keberangkatan. Namun bulan-bulan di mana ada hari raya besar seperti Natal dan Paskah tentu harganya lebih mahal. Selain itu bulan Juni hingga Agustus juga harga agak mahal karena musim liburan.
Biasanya ada dua tempat ziarah untuk penganut Katolik, yakni ingin ke Timur Tengah atau ke Eropa, atau keduanya? Biaya perjalanan menuju Eropa lebih mahal dibandingkan ke Timur Tengah. Lama perjalanan pun lebih panjang.
Pada tahun awal tahun 2016, kami memulai berburu agen travel yang melayani perjalanan ziarah. Kami berharap bisa berangkat di bulan Mei 2016. Awalnya kami ingin ke Israel dan sekitarnya. Dana untuk perjalanan ke Israel sekitar 25 juta rupiah per orang. Perjalanan yang ditawarkan oleh agen travel biasanya adalah ke Kairo Mesir, Betlehem, Yerusalem, Nazareth, Laut Mati, dan Amman Yordania. Ziarah tersebut rata-rata memerlukan 9 hingga 12 hari.
Berikut ini agen travel yang masuk sebagai daftar pilihan kami:
1. Raptim
2. Ritz Tour
3. Stella-Kwarta
4. Christ Tour
5. Renata
6. Deha Tour
7. Hope
8. KIA
9. JB Tour
Kami mencari informasi melalui website mereka, bertanya via email maupun telpon untuk dapat informasi lebih lanjut.
Selain itu pada bulan Maret 2016 banyak sekali pameran travel. Biasanya para pelancong sudah mulai merencanakan libur sekolah pada 2-3 bulan sebelum bulan Juni/Juli. Pada saat kami berkunjung ke pameran, sempat ada petugas travel yang bilang bahwa kebanyakan umat Katolik ziarahnya ke Eropa dan tahun ini adalah tahun dibukanya Pintu-Pintu Suci.

Penulis baru 'ngeh' ternyata tahun kerahiman ilahi luar biasa,  yang dimulai Desember 2015 adalah dibukanya pintu-pintu suci gereja sebagai belas kasih Bapa yang mengampuni dosa-dosa manusia. Dari informasi inilah kami banting setir untuk ziarah ke Eropa, karena pintu suci hanya dibuka setiap 25 tahun sekali, dan tahun 2015-2016 ini adalah Yubelium Luar Biasa yang ditetapkan oleh Paus Fransiskus.

Tahun 2015, Yubileum Luar Biasa yang akhirnya membuat fokus ziarah kami yang tadinya ingin ke Timur Tengah pindah ke Eropa. Tentu saja biaya untuk perjalanan ke Eropa ini belum cukup. Anggaran yang tadinya hanya 25 juta per orang, kini perlu minimum 35 juta untuk bisa ziarah ke Eropa. Karena hal tersebut kami menjadwalkan ulang perjalanan ziarah kami dan menabung dulu sambil mencari-cari program ziarah yang cocok dikantong.
Kebanyakan program ziarah ke Eropa membutuhkan waktu lebih dari 10 hari dan biayanya sekitar 35 hingga 50 juta per orang. Rute yang biasanya dipromosikan adalah Paris - Nevers - Lourdes – Roma.

Dari berbagai informasi yang kami peroleh akhirnya kami memilih Renata Tours sebagai agen perjalanan ziarah kami ke Eropa. Sebelumnya kami menngecek dulu kantor cabangnya di Jakarta yang berada di daerah Kramat Sentiong. Dengan biaya sekitar 2.310 Euro (belum termasuk biaya Visa Schengen dan Asuransi Perjalanan) untuk program Beautiful Europe 18 - 26 Oktober 2016 kami harus membayar uang muka sebesar Rp7.500.000,- per orang. Di antara agen travel yang lain, uang muka yang dikenakan oleh Renata memang yang paling mahal. Namun karena waktu dan anggaran terbatas, serta rute perjalanan yang pas, yakinlah kami untuk memilihnya.
Kami membayar uang muka di akhir Juli 2016 untuk mendapatkan potongan sebesar 50 Euro dan mulai atur strategi semoga di awal Oktober bisa melunasi sisa biaya dan berharap kurs Euro tidak lebih dari 15.000 rupiah.
 

Blog Post

Related Post

Back to Top

Cari Artikel