Seorang teman pernah memberikan botol air
kecil. Ia memberitahu bahwa air itu berasal dari Lourdes. Botolnya unik dan
kecil, dengan hiasan embos bergambar Bunda Maria dan dengan tutup botol
bercorak bunga. Saat itu penulis belum tahu apa itu Lourdes. Kemudian ketika
sedang berkeliling di toko buku gramedia, di salah satu rak ada buku berjudul
Lourdes. Penulis membeli buku tersebut dan membacanya di rumah. Pengetahuan
yang didapat dari buku tersebut memvisualisasikan penulis agar kelak suatu hari
bisa ke Lourdes. Dan akhirnya pengharapan itu terwujud.
Keinginan untuk berkunjung ke tempat-tempat ziarah seperti
Yerusalem, Lourdes, dan Roma merupakan salah satu tujuan dari perjalanan hidup
kami sebagai penganut Katolik.
Untuk dapat mengunjungi tempat tersebut bisa melalui agen
travel atau menentukan perjalanan sendiri. Tentu tidak mudah bila melakukan
perjalanan sendiri. Apalagi bagi yang belum mempunyai pengalaman di negeri orang.
Berburu Agen Travel
Banyak tawaran dari agen travel yang menawarkan perjalanan
ziarah. Tiap
bulan selalu ada jadwal
keberangkatan. Namun bulan-bulan di mana ada hari raya besar seperti
Natal dan Paskah tentu harganya lebih mahal. Selain itu bulan Juni hingga
Agustus juga harga agak mahal karena musim liburan.
Biasanya ada
dua tempat ziarah untuk penganut Katolik, yakni ingin ke Timur Tengah
atau ke Eropa, atau keduanya? Biaya perjalanan menuju Eropa lebih mahal
dibandingkan ke Timur Tengah. Lama perjalanan pun lebih panjang.
Pada tahun awal tahun 2016, kami memulai berburu agen travel
yang melayani perjalanan ziarah. Kami berharap bisa berangkat di bulan Mei
2016. Awalnya kami ingin ke Israel dan sekitarnya. Dana untuk perjalanan ke
Israel sekitar 25 juta rupiah per orang. Perjalanan yang ditawarkan oleh agen
travel biasanya adalah ke Kairo Mesir, Betlehem, Yerusalem, Nazareth, Laut
Mati, dan Amman Yordania. Ziarah tersebut rata-rata memerlukan 9 hingga 12 hari.
Berikut ini agen travel yang masuk sebagai daftar pilihan
kami:
1. Raptim
2. Ritz Tour
3. Stella-Kwarta
4. Christ Tour
5. Renata
6. Deha Tour
7. Hope
8. KIA
9. JB Tour
Kami mencari informasi melalui website mereka, bertanya via
email maupun telpon untuk dapat informasi lebih lanjut.
Selain itu pada bulan Maret 2016 banyak sekali pameran
travel. Biasanya para
pelancong sudah mulai merencanakan libur sekolah pada 2-3 bulan sebelum bulan Juni/Juli. Pada saat
kami berkunjung ke pameran, sempat ada petugas travel yang bilang bahwa
kebanyakan umat Katolik ziarahnya ke Eropa dan tahun ini adalah tahun dibukanya
Pintu-Pintu Suci.
Penulis baru 'ngeh' ternyata tahun kerahiman ilahi luar
biasa, yang dimulai Desember 2015 adalah dibukanya
pintu-pintu suci gereja sebagai belas kasih Bapa yang mengampuni dosa-dosa
manusia. Dari informasi inilah kami banting setir untuk ziarah ke Eropa, karena
pintu suci hanya dibuka setiap 25 tahun sekali, dan tahun 2015-2016 ini adalah
Yubelium Luar Biasa yang ditetapkan oleh Paus Fransiskus.
Tahun 2015, Yubileum Luar Biasa yang akhirnya membuat fokus
ziarah kami yang tadinya ingin ke Timur Tengah pindah ke Eropa. Tentu saja
biaya untuk perjalanan ke Eropa ini belum cukup. Anggaran yang tadinya hanya 25
juta per orang, kini perlu minimum 35 juta untuk bisa ziarah ke Eropa. Karena
hal tersebut kami menjadwalkan ulang perjalanan ziarah kami dan menabung dulu
sambil mencari-cari program ziarah yang cocok dikantong.
Kebanyakan program ziarah ke Eropa membutuhkan waktu lebih
dari 10 hari dan biayanya sekitar 35 hingga 50 juta per orang. Rute yang
biasanya dipromosikan adalah Paris
- Nevers - Lourdes – Roma.
Dari berbagai informasi yang kami peroleh akhirnya kami
memilih Renata Tours sebagai agen perjalanan ziarah kami ke Eropa. Sebelumnya
kami menngecek dulu
kantor cabangnya di Jakarta yang berada di daerah Kramat Sentiong. Dengan biaya
sekitar 2.310 Euro (belum termasuk biaya Visa Schengen dan Asuransi Perjalanan)
untuk program Beautiful Europe 18 - 26 Oktober 2016 kami harus membayar uang
muka sebesar Rp7.500.000,- per orang. Di antara agen travel yang lain, uang muka
yang dikenakan oleh Renata memang yang paling mahal. Namun karena waktu dan
anggaran terbatas,
serta rute perjalanan yang pas, yakinlah kami untuk memilihnya.
Kami membayar uang muka di akhir Juli 2016 untuk mendapatkan
potongan sebesar 50 Euro dan mulai atur strategi semoga di awal Oktober bisa
melunasi sisa biaya dan berharap kurs Euro tidak lebih dari 15.000 rupiah.