Menu Melayang

Wednesday, November 8, 2017

Hari Kelima - Perjalanan Rohana di Nice - Cote d'azur



Kami diwajibkan bangun pagi dan segera misa pagi di kapel di samping basilika. Pukul 5.30 kami misa pagi. Hari masih gelap gulita disertai angin dingin. Hangat rasanya bila sudah di dalam kapel Anna (Ibunya Bunda Maria bernama Santa Anna). Mulailah kami misa pagi mengucap syukur sudah sampai di Lourdes. Pukul 6 pagi bunyi dentang lonceng Ave Maria bergema di basilika. Rindu serasa dekat dengan Bunda Maria bila mendengar bunyi lonceng tersebut yang bisa diunduh di http://en.lourdes-france.org/goodies/sounds-and-partitions

Selesai misa kami segera kembali ke hotel untuk sarapan pagi. Koper-koper besar sudah diletakkan di depan kamar. Sedangkan koper kecil dibawa masing-masing ke lobi hotel. Waktu sudah menunjukkan pukul 8 kami bergegas segera naik ke bus. Porter hotel sudah memasukkan koper-koper besar ke dalam bagasi bus. Kemudian kami mengecek apakah semua koper sudah masuk dan kemudian koper kecil mulai masuk ke bagasi bus. Sepertinya belum cukup untuk menikmati kota Lourdes ini, namun karena jadwal yang terbatas bus mulai beranjak meninggalkan kota Lourdes yang penuh kenangan. Gembira, sedih, kecewa, haru, pengharapan dan rasa syukur seolah menjadi kenangan hidup di tempat ini.

Perjalanan dari Lourdes menuju kota transit di Nice memakan waktu sekitar 10 jam. Di dalam perjalanan kami berdoa rosario. Sepanjang perjalanan kami disuguhi dataran dengan kebun anggur. Pohon-pohon yang daunnya mulai menguning kemerah-merahan. Kemudian ada yang saling berbagi pengalaman tentang susah payah antrian mandi. Ada juga yang mulai menyanyi bersama. Saya dan istri sempat bernyanyi bersama di dalam bus.

"Bapa Engkau sungguh baik
KasihMu berlimpah
Di hidupku
Bapa Ku berterima kasih
...

Diselingi dengan dongeng-dongeng sejarah Eropa, satu per satu peserta mulai tumbang terlelap dalam posisi kemuliaan zzz... zzz... Sekitar dua jam setelah perjalanan kami berhenti untuk melepaskan hasrat yang terpendam dari dalam yakni buang air kecil alias pipis. Ada counter burger king di tempat peristirahatan ini. Beberapa ada yang membeli untuk dibawa ke dalam bus. Namun tour leader sempat mengingatkan agar jangan sampai sopir bus tau kalau ada yang makan di dalam bus. Pak Marco yang membawa bus memang agak kurang senyum. Mungkin karena ia sebagai sopir dan juga olahraga fisik untuk menaikturunkan koper ditambah lagi kalau ada yang kotor di dalam bus, ia menjadi tidak senang. Untuk menghargai profesinya pak Marco, kami tempatkan satu kantung plastik sebagai wadah untuk membuang sampah di dalam bus.
Sampai di Nice hari sudah malam. Setelah urusan koper dan check in selesai kami langsung makan malam di hotel.

Blog Post

Related Post

Back to Top

Cari Artikel